Kamis, 03 Juli 2014

kecil-kecil jadi mufti

Assalamualaikum semua.. Terimakasih kesediaan anda berkunjung diblog sederhana ini.. Niat saya membuat blog adalah untuk berbagi kisah dan pengalaman, meningkatkan kemampuan menulis, menghidupkan semangat belajar, dan sebagai sarana untuk terus membekali diri dengan ilmu-ilmu yang terkait dengan perkuliahan saya.. Ini postingan pertama saya taw.. Jadi harap dimaklumi ya semuaa.. Nahh,,berikut ini akan sedikit saya ceritakan kisah seorang anak kecil yang jadi mufti..disimak baik2 taw..hehee Suatu hari,di mesjidil haram,,seorang guru tengah menyampaikan ilmu kepada murid2nya.Dengan penuh lugas,jelas,dan komunikatif,guru tersebut mengajarkan materi fiqh,muamalah,jinayah dan hukum2 kriminal. Namun ada yg ganjil dlam majelis itu,,ternyata pak guru jauh tmpak lebih muda daripada murid-muridnya,,bahkan ditengah proses belajar mengajar,,ia sempat minta izin untuk minum,,padahal siang itu adalah bulan ramadhan.kontan saja"ulah"pak guru menuai protes."kenapa anda minum,padahal inikan bulan ramadhan ?",tanya para murid.Ia menjawab,"aku belum wajib berpuasa". Siapakah pak guru yang terlihat nyeleneh tersebut? Ia adalah Muhammad Idris Asy Syafi'i,yg lebih kita kenal dengan Imam Syafi'i. Nahh,,pembaca semua kita tak usah heran dengan kisah tersebut,karen pada usia belum baligh Imam Syafi'i sudah menjadi ulama yang disegani.Usia 9 tahun sudah hafal Al-Qur'an.Usia 10 tahun isi kitab Al-Muwatha' karya Imam Malik yang berisi 1.720 hadist pilihan juga mampu dihafalnya dengan sempurna.pada usia 15 tahun telah menduduki jabatan mufti(semacam hakim agung) kota makkah,sebuah jabatan prestisius pada masa itu.Bahkan di usia 15 tahun,Imam syafi'i sudah dikenal mumpuni dalam bidang bahasa dan sastra arab,hebat dalam membuat syair,jago qiraat,serta diakui memiliki pengetahuan yang luas tentang adat istiadat arab yang asli.subhanallah.. luar biasa.. Pembaca sekalian,kisah tersebut menjadi sebuah motivasi besar dalam hidup kita dalam menggali potensi diri dan melejitkannya meraih prestasi luar biasa serta tidak menyia-nyiakan momentum dan kesempatan dalam mengembangkan diri.. Nahh pesan penulis untuk semua mari mulai sekarang kita menyusun rencana hidup untuk melahirkan amal-amal unggulan..terlebih dibulan ramadhan yang suci nan berkah ini.. Wassalam ..

1 komentar:

  1. Subhanallah, semoga kita bisa melahirkan anak-anak yang sholeh dan sholehah, yang bisa mengikuti jejak Imam Syafi'i.
    Amiin Ya Robbal 'Aalamin

    BalasHapus